Bireuen – Kapolres Bireuen, AKBP M. Ali Kadhafi SIK, mengatakan, sepanjang tahun 2013 lalu, pihaknya telah menangani dua kasus korupsi. Yak...
Bireuen – Kapolres Bireuen, AKBP M. Ali Kadhafi SIK, mengatakan, sepanjang tahun 2013 lalu, pihaknya telah menangani dua kasus korupsi. Yakni, kasus dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMKN 1 Jeumpa tahun 2011dan satu lagi kasus korupsi di Badan Layanan Umum (BLU) RSUD dr. Fauziah Bireuen yaitu yang melibatkan mantan Bupati Bireuen, Nurdin Abdul Rahman Cs yang saat ini BAP-nya masih dalam proses dan belum P21.
Hal tersebut diungkapkan M. Ali Kadhafi saat beraudiensi dengan Gabungan Solidaritas Anti Korupsi (GaSAK) Bireuen dan Sekolah Rakyat Anti Korupsi (SeRAK) Bireuen di Aula Mapolres Bireuen, Kamis (2/1/2014).
Selain itu, Kadhafi juga menjelaskan pada tahun 2014 ini, Polres Bireuen juga akan menjalankan program Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH). Program ini akan masuk ke segala lini di Polres Bireuen, termasuk bagian anggarannya. Agar informasi tidak tersendat, kata dia, akan dibuat papan pengumaman mengenai anggaran yang ada di Polres Bireuen.
Menurut Kadhafi, program ini dibuat agar masyarakat merasa nyaman setiap mendatangi Polres Bireuen. Tujuannya, agar masyarakat merasa Polres Bireuen bukanlah tempat yang tidak bermasyarakat dan tidak mengganggapnya sebagai tempat yang seram.
Sementara itu Koordinator GaSAK, Mukhlis Munir, ST, sangat mengapresiasi program BETAH yang akan dicanangkan Kapolres Bireuen, AKBP M. Ali Kadhafi. Apalagi itu menyangkut dengan bagian anggaran Polres Bireuen yang ingin transparan dan akuntabel.
Dalam kesempatan tersebut, Mukhlis menyerahkan dugaan dua kasus korupsi di Kabupaten Bireuen. Kasus yang pertama yaitu pemalsuan data tenaga honorer di salah satu SMP dalam Kabupaten Bireuen. Sedangkan kedua, kasus proyek pekerjaan jalan tembus yang nilainya mencapai Rp3,8 miliar yang dananya dari APBK Bireuen 2013 dan dikerjakan secara swakelola.
“Namun, kenyataan di lapang yang terjadi sebaliknya. Selain salah dalam realisasi pengerjaan, juga adanya dugaan sewa alat berat yang belum disetor ke kas Negara,” ungkap Mukhlis. Dia mengatakan, tujuan audiensi ini untuk mensinergikan pemberantasan korupsi yang ada di Kabupaten Bireuen dengan Polres Bireuen.
Hal yang sama juga diutarakan Kepala Sekolah Rakyat Anti Korupsi (SeRAK) Bireuen, Mutia Dewi. Terutama, mengenai program BETAH yang dicanangkan Kapolres Bireuen. Menurut dia, baru kali ini ada Kapolres yang mau mencanangkan program yang transparan, akuntabel dan humanis. Untuk itu, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja Kapolres Bireuen AKBP M. Ali Kadhafi. Mutia Dewi juga mengharapkan kepada Kapolres Bireuen, agar mendukung program pendidikan dan kampanye anti korupsi yang dilaksanakan SeRAK Bireuen.
Sumber: koranbireuen.com