Eka Rinika/SeRAK Bireuen Oleh: Eka Rinika Tak henti-henti mencuri padahal tahu itu bukan hakmu Dalam hening bulir bening melompat ...
Oleh: Eka Rinika
Tak henti-henti mencuri padahal tahu itu bukan hakmu
Dalam hening bulir bening melompat di pipi kecil tak berdosa
Kau kemanakan nuranimu?
Setiap kami menyuarakan yang benar
Kau anggap buaian semata tanpa perlu kasihani
Pada beranda sempit di kolong rumahku
Masih ku simpan buih harapan hidup esok
Meski terasa sulit tak urungkan niat
Koruptor pantas mati
Pabila hari telah berganti rencana teratur rapi
Aku ingin membuka lembaran selanjutnya
Menepis perilaku biadab koruptor dengan segala cara
Bahkan nyawa sekali pun akan ku gadaikan
Demi anak piatu itu dan anak cacat di pinggir jalan
Karena berteriak di gerbang kantormu
Tak lagi bermakna
Kau hadirkan aparat berseragam untuk memukuli kami
Bagimu koruptor
Ku jelaskan lagi
Bahwa uang rakyat memang harus serahkan untuk rakyat
Jangan lagi kau bagi-bagi untuk anak dan istrimu
Bahkan dengki tak lagi terhitung padatnya dalam diri
Sumpahku
Bagimu koruptor
Celakalah dunia dan akhirat
Sang pendusta negeri
Penulis adalah aktivis GaSAK Bireuen dan Anggota LPMSA Universitas Almuslim