Bayangkan sebuah pohon dengan akar-akar yang kuat, batang yang kokoh, dedaunan rimbun, serta buah ranum yang menggugah selera. Berkat pe...
Bayangkan sebuah pohon dengan akar-akar yang kuat, batang yang kokoh, dedaunan rimbun, serta buah ranum yang menggugah selera. Berkat perawatan yang baik, pohon pun tumbuh segar tanpa cela.
Sebutlah pohon itu kelak sebagai pohon KPK, pohon antikorupsi.
Akar-akar kuat ibarat individu anggota KPK yang terpupuk sejak dini. Pola pikir antikorupsi, budaya antimenyontek, nilai-nilai sosial, serta pendidikan agama yang kuat dan berkesinambungan telah meresap sebagai nutrisinya lewat berbagai pelatihan dan pengalaman yang pernah dilalui.
Batang yang kokoh ialah hasil kerja sama sinergis dengan penegak hukum yang lain. Bersama polisi, jaksa, hakim, advokat, dan lembaga pemasyarakatan, KPK akan meningkatkan koordinasi agar tak gentar meski diterjang badai suapan atau serangan antek koruptor berkapak tajam.
Daunnya merupakan gambaran penerapan pelayanan. Setiap helainya bersih dari incaran ulat-ulat birokrasi yang merumitkan persoalan. Dedaunan KPK yang rimbun sempurna menaungi aspirasi insani, penuh totalitas melayani dan mengabdi.
Buah gaji pokok yang ranum pun sudah cukup membayar jerih payah dedikasi pengemban amanah di KPK. Tak lagi perlu melirik hiasan bunga proyek atau gratifikasi yang biasanya tampak menggoda untuk dibawa pulang mempertebal pundi-pundi.
Pohon ini akan kurawat dengan doa, disiplin, tanggung jawab, dan penuh kepedulian. Agar kelak bisa tumbuh, hingga tersemai benih-benih pohon antikorupsi baru sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi di seluruh penjuru nusantara
Akar-akar kuat ibarat individu anggota KPK yang terpupuk sejak dini. Pola pikir antikorupsi, budaya antimenyontek, nilai-nilai sosial, serta pendidikan agama yang kuat dan berkesinambungan telah meresap sebagai nutrisinya lewat berbagai pelatihan dan pengalaman yang pernah dilalui.
Batang yang kokoh ialah hasil kerja sama sinergis dengan penegak hukum yang lain. Bersama polisi, jaksa, hakim, advokat, dan lembaga pemasyarakatan, KPK akan meningkatkan koordinasi agar tak gentar meski diterjang badai suapan atau serangan antek koruptor berkapak tajam.
Daunnya merupakan gambaran penerapan pelayanan. Setiap helainya bersih dari incaran ulat-ulat birokrasi yang merumitkan persoalan. Dedaunan KPK yang rimbun sempurna menaungi aspirasi insani, penuh totalitas melayani dan mengabdi.
Buah gaji pokok yang ranum pun sudah cukup membayar jerih payah dedikasi pengemban amanah di KPK. Tak lagi perlu melirik hiasan bunga proyek atau gratifikasi yang biasanya tampak menggoda untuk dibawa pulang mempertebal pundi-pundi.
Pohon ini akan kurawat dengan doa, disiplin, tanggung jawab, dan penuh kepedulian. Agar kelak bisa tumbuh, hingga tersemai benih-benih pohon antikorupsi baru sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi di seluruh penjuru nusantara