Matangglumpang Dua. Sekolah Rakyat Anti Korupsi (SeRAK) Bireuen bekerjasama dengan Gabungan Solidaritas Anti Korupsi (GaSAK) Bireuen dan ...
Matangglumpang Dua. Sekolah Rakyat Anti Korupsi (SeRAK) Bireuen bekerjasama dengan Gabungan Solidaritas Anti Korupsi (GaSAK) Bireuen dan PT Radio Andyta 105,1 FM Matangglumpang Dua menyelenggarakan talkshow bertema Peranan Media Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jumat (8/ 6/ 2013), di studio Radio Andyta 105,1 FM Matangglumpang Dua.
Talkshow menghadirkan Hamdani (Wartawan Modus Aceh), Eka Rinika dan Fajri (Lembaga Pers Mahasiswa Suara Al Muslim) serta dipandu oleh Joe (Penyiar Andyta). Hamdani menjelaskan bahwa media saat ini menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, khususnya di Aceh. Hal ini bisa dilihat dari gencarnya media di Indonesia yang memberitakan kasus-kasus korupsi setiap harinya."Misalnya kasus terakhir, korupsi daging yang sangat menyita waktu masyarakat untuk menyimak dan hampir semua media massa di Indonesia memberitakan hal tersebut." paparnya.
Dalam kontek Aceh, sungguh sangat ironi provinsi yang diketahui telah menerapkan Syariat Islam tetapi korupsi masih saja terjadi. Hal ini pastinya sangat memalukan kita generasi muda di Aceh. Maka peran media massa dalam bidang pencegahan tindak pidana korupsi sangat penting untuk ditingkatkan dan digalakkan. "Media massa mendorong terwujudnya good governance (pemerintahan yang baik), karena media massa adalah salah satu sumber informasi publik yang diharapkan bisa menjadi alat berjalannya ke tiga prinsip pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas dan partisipasi." lanjutnya.
Sementara itu Eka Rinika juga memaparkan tentang pentingnya peran pers kampus dalam pencegahan korupsi baik di lingkungan kampus maupun pemerintah Kabupaten Bireuen. Pers kampus dan Media massa pada umunya sangatlah penting dan membantu dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi."Media dapat berfungsi sebagai kontrol, baik terhadap individu maupun lembaga yang memiliki peluang terjadinya tindak pidana korupsi." tambahnya
Senada dengan Eka Rinika, Fajri juga mengatakan bahwa peran dari pers kampus tidak jauh berbeda dengan peran media massa lainnya. Dalam skala kampus, pers kampus harus aktif untuk menyajikan informasi-informasi penting kepada mahasiswa terkait isu korupsi yang terjadi di kampus."Dalam beberapa bulan terakhir kita pernah memberitakan tentang indikasi korupsi yang dilakukan oleh oknum pemerintahan mahasiswa Universitas Al Muslim." jelasnya.
Talkshow yang berdurasi 60 menit ini berjalan santai dan menarik. Narasumber juga menangapi dengan tuntas beberapa pertanyaan dari pendengar radio yang sangat antusias mendengarkan acara ini.
(Tim SeRAK)