post-feature-image
HomeBudaya

Tidak Sebahagia Namaku

“Assalamu’alaikum..” beberapa kali kami memberikan salam, baru kemudian ada suara kecil di balik pintu menyahuti dengan nada lemah. Denga...

Kusebut Namamu, Koruptor
Aku Belum Menemukan Jawaban
Makam Para Koruptor

“Assalamu’alaikum..” beberapa kali kami memberikan salam, baru kemudian ada suara kecil di balik pintu menyahuti dengan nada lemah. Dengan langkah gontai, tiba-tiba seorang anak kecil yang agak sedikit membungkuk dengan kondisi kurus menyambut kedatangan kami. Meski kelihatan malu-malu, tapi anak tersebut langsung menyalami kami sesampainya di tangga terakhir. Rumah panggung yang sederhana ternyata menyimpan seorang anak yang begitu lugu dan polos. Kami sempat berbincang-bincang sejenak dengan pemilik nama Bahagia, anak laki-laki berumur 11 tahun.

Tidak banyak kata yang terlontar dari mulut Bahagia, padahal kami sudah mencoba mencairkan suasana, dia lebih senang tersenyum dan menengadahkan kepala ke langit-langit rumah yang terbuat dari pelepah rumbia.
“emak dan bapak mana Bahagia ?”, tanyaku kemudian setelah lima menit meleburkan suasana dengan mengajaknya bercanda.
“shalat”
“Bahagia tidak shalat ?”
“tidak”
“kenapa ?”
“gelap”, sejenak pertanyaan ku terhenti dan menghela nafas panjang.

Tiba-tiba wanita paruh baya keluar dari salah satu kamar yang tidak memiliki pintu, dengan ramahnya menyambut kedatangan kami. Kondisi lemah dan pucat jelas terlihat, setelah bersalaman kami disilahkan duduk kembali. Ternyata benar, setelah diceritakan ternyata wanita bernama Maryani (45) sedang sakit.
Di sudut dapur yang lantai kayunya sedikit berlubang, terlihat pria tua duduk menyepi. Usai mengucap salam dan berzikir, lelaki tersebut memalingkan wajahnya kearah kami dan tersenyum. Langsung pula kami meyalaminya. Kulitnya yang keriput, tubuh yang kurus dan membungkuk semakin membuat kami simpatik. Pak Nek Leman juga sedang sakit, shalatnya saja sambil duduk. Pemilik nama lengkap Sulaiman (83) dinyatakan pihak dokter hanya menderita penyakit sesak. Kondisi ekonomi mengharuskan dia hanya mengetahui nama penyakitnya saja, tanpa berobat.

Akhirnya cerita demi cerita pun mengaliri ruang tersebut, di bawah garangnya sore menyambut sang malam. Bahagia adalah tokoh utama dalam cerita. Bocah kecil tuna netra yang menghabiskan hari-harinya di rumah dan tidak banyak bergaul. Hampir 11 tahun dia tidak bisa melihat nyata aktivitas orang-orang desa Blang Tarakan. kecamatan Sawang, kabupaten Aceh Utara, yang umumnya petani. Bahagia hanya mendengarkan cerita dan kondisi di luar rumah panggung miliknya dari abang, ibu dan ayahnya.

11 tahun silam saat masih berumur 2 bulan, Bahagia buah hati dari pasangan Maryani dan Sulaiman ditumbuhi benjolan-benjolan di kepalanya. Lamban laun benjolan-benjolan itu semakin membesar dan akhirnya pecah. Saat itulah Bahagia mulai tidak bisa lagi melihat jelasnya keadaan sekitar. Beberapa kali sempat dibawakan ke rumah sakit terdekat. Dokter menyarankan untuk diperiksa lebih lanjut ke spesialis mata. Rupiah pun menghentikan harapan orang tua Bahagia untuk melihat kondisi anaknya senasib dengan manusia lain.
“uang lagi nak yang bicara, jadi kami hanya membeli obat biasa. Berangsur hari rupiah pun diam”. Wanita paruh baya tersebut menghentikan sejenak pembicaraannya sambil tersenyum, sederhana tapi menyayat relung hati.
“sekitar 8 tahun lalu kami sudah pernah membawanya ke rumah sakit umum Lhokseumawe di Bukit Rata, namun dokter menyatakan Bahagia tidak bisa di operasi, bilapun dipaksakan kondisi Bahagia akan memburuk, bahkan disinyalir akan menganggu sarafnya. Dan 3 tahun lalu juga ada dokter luar (red_ pihak NGO), pernah datang langsung kesini, hal yang sama juga dinyatakan demikian, Bahagia tidak bisa di operasi”, mata sang ibu mulai berkaca-kaca, dan sejenak terdiam.

Saat ditanyakan bantuan, ayahnya menyahuti kalau sudah pernah diusahakan namun hasilnya nihil. Hanya tiga bulan lalu seorang wanita menanyakan tentang kondisi kami, khususnya Bahagia, dan sempat memotret rumah kami, dengan harapan dapat membantu kami. sampai saat ini pun gadis tersebut tidak mengabarkan kami apa-apa. “kami juga sudah lupa siapa dan darimana wanita muda tersebut”, ucapnya hambar.

Langkah orang tua Bahagia beberapa tahun yang lalu belum terhenti, rumah sakit di kecamatan Sawang pernah merujuk Bahagia untuk ke Bireuen. Setelah beberapa malam menginap disana pun tidak ada perubahan. Dan akhirnya dipulangkan ke tempat saudara di Blang Bladeh, Bireuen, agar memudahkan perawatan. Karena bila dipulangkan ke Sawang akan menempuh perjalanan yang cukup jauh.
“hek taek moto, jioh (capek naik mobil, jauh)”, timpal Bahagia, seketika suasana yang hening pun sirna, kami tersenyum mendengar ucapan Bahagia.
“Bahagia tidak bermain dengan teman-teman ?” tanyaku seketika.
“haek, yee kuh keu honda (tidak, saya takut sepeda motor)”, mengernyitkan dahiku dan mengarahkan pandangan ke pada si pemilik cerita.

Belum sempat menjawab, terlihat pria yang sedari tadi menjuntai kaki, sehingga semakin jelas terlihat badannya yang membungkuk, menyunggingkan senyumnya.
“dia tidak pernah keluar rumah, hanya ke rumah kakaknya beberapa selang rumah dari sini. Bila pun dibawa emak nya keluar, tidak berselang kemudian dia sudah kembali ke rumah, apalagi mendengar suara sepeda motor, maka dia akan berlarian seisi rumah, katanya takut ada orang jahat yang akan membawanya pergi. Lihatlah juga botol aqua di tangannya juga tidak pernah lepas” urai ayah si Bahagia.

Saking larut dengan perjumpaan kami, lupa dengan benda yang tidak pernah dilepaskan dari genggaman Bahagia. Botol aqua yang menjadi sahabat setianya 11 tahun, wajar saja sudah mengempes dan jelek, pantas disebut rongsokan. Genggamannya erat.

Rangkaian kisah terurai sudah, segalanya luruh tak bergeming dan kegelapan menyelami ruang cita dan asa melihat keagungan Tuhan nan sempurna. Allah mempunyai rencana yang lebih indah dibalik kegelapan nantinya.

Jarum jam menunjukkan angka 6 sore, sebelum pamit untuk pulang kami meminta izin untuk berpose bersama. Bahagia bersikeras tidak ingin di foto, dia malu. Setelah lama dibujuk barulah dia menuruti keinginan kami untuk mengabadikan kisah dalam gambar.
Klik...
“ada cahaya matahari” teriak Bahagia. Sontak kami terkejut.
“kalau cahaya memang dia melihatnya remang-remang. Bahkan jika terik siang dan matahari memasuki celah rumah kami, dia akan meraba-raba dinding dan mencari sumber cahaya”. Kata ibunya.

Hanya helaan nafas yang mampu menggambarkan sejenak apa yang bergelayut di fikiran kami, sebelum melangkahkan kaki keluar dari pedesaan yang menyimpan anak polos tanpa dosa dibalik kegelapan. Perkampungan yang jauh dari hiruk pikuk keramaian. Kami harus kembali menempuh perjalanan setengah jam untuk kembali ke kecamatan Gandapura, tempat awal muda jiwa sosial menggerakkan derap langkah kami sejenak melihat mereka yang terpinggirkan.

Minggu, 6 Januari 2013 moment penuh luka dan duka bagi kami. Ada yang lupa dengan Bahagia. Tanya masih tersimpan abadi dalam relung hati di kampung tersebut.
Kapankah Bahagia akan bahagia ? Akankah Bahagia terus mencari sumber cahaya di balik rumah pelepah rumbia ?

Murni. M. Nasir
* Penulis adalah Wakil Kepala SeRAK Bireuen, Aktivis GaSAK Bireuen dan Pimpinan Umum LPMSA Universitas Al Muslim
Name

Aktivitas Berita Budaya Opini Tokoh Wawancara
false
ltr
item
Sekolah Rakyat Anti Korupsi: Tidak Sebahagia Namaku
Tidak Sebahagia Namaku
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja1MKpWQzRl_8XobDY2q3jW_dlohEeOXwAQaUvQtT7plmyvkYpDhxQ_CPzkUoa7uiXEoz1VoMfoaWSDwAC5WA4Am0i7cl7qu0EXn6LK8muo6A9Jn-QDL3pCEpEWpHFFxGeHytBMxNRMWk/s320/untitled.PNG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja1MKpWQzRl_8XobDY2q3jW_dlohEeOXwAQaUvQtT7plmyvkYpDhxQ_CPzkUoa7uiXEoz1VoMfoaWSDwAC5WA4Am0i7cl7qu0EXn6LK8muo6A9Jn-QDL3pCEpEWpHFFxGeHytBMxNRMWk/s72-c/untitled.PNG
Sekolah Rakyat Anti Korupsi
http://sekolah-antikorupsi.blogspot.com/2013/05/tidak-sebahagia-namaku.html
http://sekolah-antikorupsi.blogspot.com/
http://sekolah-antikorupsi.blogspot.com/
http://sekolah-antikorupsi.blogspot.com/2013/05/tidak-sebahagia-namaku.html
true
2294096269847252747
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago